Musim
Panas 2012 di JEPANG
“HEMAT
atau PEMADAMAN”
(Efek PLT-Nuklir
tidak beroperasi)
Efek
gempa dan tsunami Jepang pada bulan Marert 2011 masih sangat terasa efeknya sampai
sekarang, terutama hal yang berbau nuklir. Masyarakat yang trauma akan musibah
PLTN Fukushima Daiichi, menghendaki untuk menghentikan semua PLTN di Jepang
walaupun sudah dilakukan tes ulang dan perawatan rutin terhadap PLTN-PLTN di seluruh
Jepang. Akhirnya pada tanggal 5 mei 2012, PLTN terakhir di Jepang di shut down
sampai batas yang belum ditentukan yang menandai semua PLTN di Jepang tidak
beroperasi lagi. Artinya Jepang akan kehilangan sekitar 30% energi listriknya, tentu
ini adalah jumlah yang tidak sedikit. Untuk menutupinya, pembangkit konvensional
dan berumur tua pun terpaksa harus diminta turun tangan, efisiensi rendah juga
sudah tak dihiraukan. Walaupun para sesepuh dari kalangan pembangkit harus
turun gunung, namun diperkirakan belum bisa memenuhi kebutuhan pada saat beban
puncak khususnya muslim panas nanti atau musim dingin tahun depan.
Apa
efek selanjutnya?? Tentu kita sudah dapat menebak, jika jumlah permintaan
listrik/ beban yang lebih besar dari pada pembangkit-nya, tentu akan terjadi
pemadaman. Kemudian, apa langkah berikutnya untuk menanggulangi masalah
tersebut dalam waktu dekat? Jawab-nya adalah HEMAT. Pemerintah Jepang akan
menganjurkan atau bahkan mendesak Industri dan masyarakat di Jepang untuk berhemat.
Misalnya untuk wilayah barat Jepang, Kansai electric power meminta konsumen
kalangan industri berat yang masuk daerah operasional-nya untuk menghemat
listrik sampai 15%. Sedangkan untuk wilayah lainnya diminta untuk berhemat
sekitar 5-10% dari penggunaan normal khususnya pada masa musim panas antara
Juli-September. Pemerintah Jepang juga akan mencari jalan keluar agar
penghematan tersebut tidak banyak mengganggu kegiatan ekonomi dan rumah tangga.
Salah satu contoh cara penghematan ala masyarkat Jepang adalah kampanye pada Juni
tahun lalu“ Super Cool Biz”, dimana pekerja diminta memakai pakaian ala hawai,
T-shirt dan sandal untuk menghemat penggunaan listrik untuk pendingin ruangan
(AC). Sedangkan mulai bulan November, dianjurkan untuk memakai sweater yang
tebal karena masuk musim dingin.
Saat
ini adalah akhir bulan Mei dan akan memasuki musim panas pada bulan Juli nanti,
penghematan harus dilakukan untuk menghindari pemadaman. Apakah program
penghematan tersebut berhasil, apakah masyarakat Jepang betah hidup tanpa PLT-nuklir
atau PLT-Nuklir akan beroperasi kembali, bagaimana strategi atau kebijakan
selanjutnya untuk mengatasi krisis energi di Jepang. Kita tunggu kabar
selanjutnya
Untuk
saat ini :
"BERHEMAT
atau PEMADAMAN"
Sumber
: Japan urges citizens to cut down on electricity use, BBC, 18 Mei 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar